Minggu, 15 Juni 2014

Ringkasan Khutbah Jum'at : Al-Hikmah

Sebagai hamba Allah yang telah mendapatkan “Nur Islam”dituntut kesadarannya untuk senantiasa berupaya melakukan “amalan intiqod”(mawas diri)[qa18s59=al hasyr],kemudian memperhatikan suara nuraninya dalam menerima seruan Kebenaran dari Allah dan RasulNya[qa24s8=al anfal].Karena Allah memberikan peringatan besar kepada hamba-hambaNya yang mendambakan kemudahan dalam menepati petunjuk Islam sebagaimana difirmankanNya dalam Surah Al Baqarah268-269, sebagai berikut:

“Syaithon itu menjanjikan kepadamu kefakiran dan memerintah kamu dengan perbuatan fakhsya',dan sedangkan Allah menjanjikan kepada kamu ampunan dan kurnia dariNya.Dan Allah itu Maha Luas Maha Mengetahui”;”Dia memberikan al Hikmah kepada siapa yang Dia Kehendaki, dan padahal barang siapa yang diberi Hikmah maka sungguh berarti dianugerahi kebaikan yang banyak. Dan tiadalah akan mengingat akan hal tersebut melainkan mereka yang mempunyai albab”.-

Bahwa sesungguhnya Allah memberikan “penyadaran untuk peningkatan” kepada hamba-hambaNya yang telah mendapatkan Nur Islam ,dengan tujuan agar dapat lebih memahami kepada arti hidup.Karena itu ayat-ayat tersebut memberikan petunjuk yang sangat penting dan wajib dirasakan secara penuh kesadaran, antara lain adalah:
01. Bahwa “Syaithon” yang bersarang didalam nafsu manusia[qa118s4=an nisa]akan senantiasa membuat  seseorang menjadi “faqir(sangat mendambakan) terhadap harta”sehingga berakibat enggan membelanjakan hartanya untuk menepati perintah Ad-Din, dan bahkan dengan sadar dan dengan berbagai alasan berupaya untuk menghindarinya.[qa6-8s100=al'adiyat].-

02. Bahwa sesungguhnya Allah Yang Maha Luas dan Maha Mengetahui telah memaparkan melalui perumpamaan secara sangat sempurna bagi yang senantiasa berinfaq dengan hartanya untuk kepentingan Ad-Din[qa261s2=al baqarah].-
03. Bahwa Allah menetapkan  keberadaan Al Hikmah,yaitu berupa kecerdasan, kecakapan, kecepatan, dan ketepatan dalam menanggapi berbagai permasalahan keummatan hanya dikhususkan kepada hamba-hambaNya yang senantiasa menerima Al Qur-an[qa164s3=ali imron], kemudian senantiasa mengikuti dan memusatkan diri dalam majlis ilmu[qa18s39=az zumar] yang melaksanakan proses tadabbur al Qur-an[qa24s47=muhammad];Hal tersebut hanya dapat dimengerti dan difaham oleh hamba-hamba Allah yang keberadaan Lubb-nya bersih dari berbagai kotoran bathin.-

Dengan analisa sebagaimana tersebut maka akan dapat dirasakan oleh tiap individu yang telah menerima Nur Islam[qa22s39=az zumar],betapa Allah akan senantiasa memberikan kemudahan, karena hal tersebut telah dinyatakanNya melalui  Al Hadits Qudsiy.[HQ.Sh.riw.Al Bukhori,dari Abi Hurairoh].-
Adapun sebenarnya, bagi barang siapa yang memperoleh apa yang disebut “Hikmatun balighoh”(ketajaman faktor IQ & EQ)[qa5s54= al qomar] akan senantiasa bersikap tegas dalam Kebenaran dan tidak mudah terpengaruh oleh berbagai bentuk jebakan imperialisme kapitalisme melalui jalan apapun.-
Memang sesungguhnya Allah hanya memberikan al Hikmah kepada hambaNya yang senantiasa bertadabur Al Qur-an dan menjadikan al Qur-an sebagai imamnya dalam seluruh perilaku menegakkan Kebenaran Dinullah ditengah ummat,seperti dibuktikan melalui firmanNya dalam Surah Al Isra' 45, yaitu :
“Dan(ketahuilah)! Manakala kamu baca Al Qur-an,Kami jadikan antaramu dan antara orang-orang yang tidak beriman dengan Hari Akherat terjadi dinding pembatas yang tidak dapat ditembus”.-


0 komentar:

Posting Komentar