Kamis, 12 April 2012

SEJARAH BERDIRINYA


SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN AKUIS
 

Diawali dari proses kajian sehingga melahirkan pemikiran bahwa dakwah Islam harus diketahui oleh ummat dengan menggunakan management yang teratur yang akhirnya sampai pada titik keinginan untuk mendirikan sebuah Yayasan dengan harapan bahwa wadah  dalam bentuk Yayasan ini akan memudahkan dalam memola umat, lalu pemikiran ini ditindak lanjuti dengan bincang-bincang di rumah Bapak Abd. Rozak antara Ustadz Muhammad Bardan Kindarto dengan Ust. Abdul Rozak (alm.) dan 5 atau 6 orang cikal bakal Pengurus Yayasan, dalam pertemuan tersebut hanya disepakati masalah pendirian Yayasan, kemudian pada pertemuan kedua baru diusulkan namanya yaitu AKUI lalu disempurnakan oleh  Ustadz Muhammad Bardan Kindarto dan  disepakati nama Yayasannya, yaitu AKUIS, selanjutnya pada pertemuan ketiga disepakati untuk menguatkan keberadaan Yayasan ke Notaris dan disepakatilah susunan pengurus Yayasan dan diutuslah Bapak Abdul Rozak, Bapak Mat Lasan, Bapak Sukarta Nasim, Bapak Juliar Rasyid, Bapak Soeprapto untuk mengurusnya ke Notaris, setelah Akte Notaris diperoleh lalu disusunlah Progam Pembinaan Manajemen selama satu tahun dengan Pembina tunggal yaitu Bapak Ust. Muhammad Bardan Kindarto yang dihadiri oleh Calon Pengurus yaitu diantaranya Bapak Dalimunthe, Ibu Syarifah, Ibu Nawa. System pembinaannya dengan memakai lembaran tertulis persemester isinya berupa manajemen dalam berbagai aspek yang diperlukan dalam menjalankan Yayasan nantinya. Pada tahun 1990 bulan Oktober  mendapat wakaf tanah dari Bapak H. Zaini yang punya percetakan Mercusuar dari Padang Surai Taji, lalu pada akhir Oktober 1990 diusulkan tanah wakaf tersebut didirikan Pesantren tapi dak disetujui karena dikhawatirkan akan mempunyai kesan bahwa yayasan yang bersifat komersiil kemudian diusulkan membuat Auditorium terlebih dahulu untuk mengumpulkan masyarakat, setelah berjalan sekian lama yaitu pada bulan Oktober 1992 baru selesai pembangunan  Auditorium. Setelah pembangunan auditorium selesai  barulah diadakan Pengajian perdana hari Ahad yang dihadiri oleh jama’ah dari berbagai tempat termasuk Lemabang, pada waktu itu bangunan yang ada baru auditorium dan masih dikelilingi semak belukar, kemudian setelah itu baru dibuat bangunan rumah yang rencananya untuk didiami oleh Pembina Yayasan yaitu Ustadz Muhammad Bardan Kindarto, namun kebijaksanaan dari pengurus yayasan ini ditolak, beliau tidak mau mengambil keuntungan pribadi karena diberi fasilitas berupa rumah dan juga malu dihadapan Allah SWT, lebih kurang 10 hari kemudian pengurus yayasan kembali mendatangi Ust. Muhammad Bardan Kindarto dan menyarankan agar beliau menempati rumah yang sudah disiapkan tadi tapi bukan atas kepemilikan melainkan hanya sebagai hak pakai sebagai Pembina hal ini disetujuinya, pada tahun 1993 Pembina Yayasan menempati rumah yang baru dan dalam perjalanan nantinya rumah tersebut dijadikan Taman Kanak-Kanak Al Muqoffa sekarang,  selanjutnya dibangun mess Putra, kemudian baru dibangun kantin yang sekarang menjadi mess putri, sesudah itu baru dibangun masjid. Tahun 1995 diadakan rapat untuk membuat komplek dan membeli tanah lalu dimulailah pembangunan komplek  27 Rajab Jum’at pertama kali, lalu didirikan madrasah 1996, kemudian dibuatlah program  Pendidikan Pinterm (Pondok Intelektual Remaja Muslim) dengan siswa-siswa angkatan pertamanya seperti Rizal Yandi, Arbani,Tabrani, Buyung, Budiman, pada tahun 1997 disusul angkatan kedua yaitu Endang(alm), Aidil Fitri, Trisida (almh), Eko Saputra, Adi Dalimunthe, Ikin Sorikin, A. Daulay, Ana, Herman sedangkan angkatan ketiga  Budi Sartomo, Andi Kurniawan, Wagio. Adapun materi yang diberikan kepada siswa-siswa antara lain : Ilmu Quran, Ilmu Hadits, Tata Dakwah, Ilmu Jiwa, Ilmu Psikologi, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Management. Pada akhir tahun1998 baru terbangun rumah pribadi Pembina yang sekarang, selain itu juga sudah rumah Bapak Salman, dan Bapak Nuh.
        Setelah program pendidikan Pinterm berakhir, dilaksanakanlah Program Pesantren Ramadhan selama 25 hari, program ini berjalan beberapa kali bulan romadhan, yang diantara pesertanya ada yang berasal dari luar sumatera selatan.