Jumat, 04 Mei 2012

RINGKASAN KHUTBAH JUM'AT MASJID eL MUQOFFA



Berdasarkan QS.49:13 al hujurat; kita sesama manusia ciptaan Allah dituntun untuk saling mengenal, berinteraksi sosial ~ social actions satu sama lain, dan yang terbaik menurut Allah adalah yang paling TAQWA.
Dan Melalui QS.67:2 at taghobun; bahwa ujian bagi manusia untuk mengetahui siapa yang Terbaik amalnya disisi Allah SWT;  
maka TAQWA yang dimaksudkan manusia sebagai makhluk social yang mampu menggelar amalan sholih dimulai dari dirinya, kelompoknya, sampai kepada tingkat mendunia ~ untuk seluruh ummat manusia, karena itu sangat diperlukan wadah untuk melaksanakan tahapan-tahapan tersebut;

1).  QS. 30:21 ar Rum; dimulai dari setiap diri (pribadi laki-laki) mewujudkan Wadah Rumah Tangga untuk menggelar Mawaddah wa Rahmah sebagai jalinan cinta kasih sayang bersama istri dan keturunannya, oleh karena itu dituntut kepada setiap laki-laki untuk menikah dan membangun kehidupan rumah tangga sebagai bukti sunnah Rasulullah saw.

2).  QS. 42:23 as Syura; dimaksudkan pribadi-pribadi dalam rumah tangga tadi bersama-sama membangun wadah untuk membangun kehidupan berkelompok yang dikenalkan rasul dengan “berjama’ah” sebagaimana tuntunan QS.3:104 ali imraan, yang selanjutnya akan terbangun Mawaddah fil qurbah sebagai cinta kasih dalam kekerabatan yang menembus batas persaudaraan sedarah dan sedaerah, yaitu persaudaraan se-aqidah persaudaraan yang haqiqi. (QS.49:10 al Hujurat, QS.9:11 at Taubah). Sehingga wadah yang dibangun bersama dalam kehidupan berjamaah itu sebagai wadah untuk ber’amal shalih mengangkat bobot Islam kepermukaan pandangan ummat manusia.

3).  QS. 5:85 al Ma’idah; bahwa Allah akan menepati janjiNya untuk mereka yang TAQWA akan dikumpulkannya, yaitu para ‘Ulama (QS:35:28 fathir) untuk bersama-sama sebagai Ahlul Halli wal Aqdi (yang mampu merangkai dan memutuskan permasalahan) menuju janji Allah tegaknya Daulah Islam dalam janji kekhalifaan untuk seluruh umat manusia (QS.24:55 an nuur). Oleh karena itu kita sebagai pribadi ataupun kelompok/jama’ah dituntut bersama-sama dalam satu wadah menuju janji Allah tersebut, meski dalam jumlah tidak bernilai dimata manusia (QS.11:116 Hud). Perwujudan wadah untuk berinteraksi social dalam tingkat mendunia ini sebagaiman kisah nabi Nuh as pada mula menggelar syari’at untuk ummat manusia  dan dipandang aneh dan asing oleh manusia (QS.11:37-38).


Demikianlah prestasi “TAQWA” yang semestinya dijalani setiap pribadi muslim yang menginginkannya karena hanya Allah dan diri kita saja yang mengetahui batas kemampuan kita masing-masing (QS.64:16 at Taghobun), tetapi Allah memberikan “warning” bahwasanya  “Muttaqin” itu diantara cirinya tidak akan pernah berhenti dalam mencapai cita-cita tersebut dengan harta dan dirinya (QS.9:44 at Taubah),- 


@Jum'at, 12 Jumadilakhir 1433 H / 4 Mei 2012

0 komentar:

Posting Komentar