Peresmian Ma'had eL Islamiy

Ustadz Muhammad Bardan Kindarto menyerahkan SK Mudir Ma'had kepada Ustadz Noviandi dalam acara Pembukaan Ma'had, pada hari Sabtu, tanggal 1 Muharam 1433 / 26 November 2011

Ustadz Muhammad Bardan Kindarto (Pembina)

Didampingi Ustadz Wahadi (Ketua Umum) pada Pembukaan Ma'had eL Islamiy " 'Aqu-lu eL Muqoffa", Sabtu 1 Muharam 1433 H

Para Santri pada acara pembukaan

Pembukaan Ma'had el Islamiy " 'Aqu-lu el Muqoffa" pada Hari Sabtu, tanggal 1 Muharram 1433 H di Auditorium Yayasan AKUIS Pusat

Hari Pertama didalam kelas

Santriwan yang sedang konsentrasi mendengar pengarahan hari pertama mereka didalam kelas

Pembukaan dan Peresmian Ma'had

Sabtu, 1 Muharam 1433 / 26 November 2012 di Gedung Auditorium Yayasan AKUIS Pusat diresmikan Ma'had eL Islamiy " 'Aqu-lu eL Muqoffa

Gedung Ma'had yang tampak kokoh

Gedung Ma'had dalam komplek Yayasan AKUIS Pusat yang terletak dipinggir Jalan Raya Palembang-Betung Km.14 dari Palembang

MASJID eL MUQOFFA

Masjid eL Muqoffa dengan dua lantai yang senantiasa dipenuhi dengan aktifitas ibadah, sholat berjama'ah, kuliah subuh, aktifitas santri dan lainnya.

GEDUNG MA'HAD

Gedung Ma'had dengan dua lantai sebagai wadah aktifitas belajar dan mengajar.

Senin, 04 Maret 2013

Mufrodat


Kaedah bahasa arab:
-  Fa'il [ فاعل ] = subjek atau pelaku

-  Fi'il [ فعل ] = kata kerja,dalam bahasa arab ada 3 kata kerja pokok:
  • Fi'il Madlhi [ فعل ماض ] = kata kerja lampau,yang telah lalu
  • Fi'il Mudlhori' [ فعل مضارع ] = kata kerja akan/sedang/senantiasa dikerjakan
  • Fi'il Amr [  فعل امر ] = kata kerja perintah

-    Maf”ul Bih [مفعول به] = objek

Kosa Kata/Mufrodat [ مفردات ]
  •  كَيْفَ  kaifa      =  bagaimana
  • حَالْ  haal      =  keadaan
  • اَخْ  akh      =  saudara laki laki
  • خَيْْْرْ  khoir     =  baik
  • اَيْضًا  aidlhon      =  juga
  • بَيْتْ  bait      =  rumah
  • سَاعَة  sa'ah      =  jam
  • تَاجِرْ  taajir     =  pedagang
  • سُوْقْ  suuq     =  pasar

Minggu, 03 Maret 2013

Muhadatsah

Percakapan  المُحَادََثَةْ 

Hijrah




Kata hijrah berasal dari Bahsa arab, yang berarti meninggalkan, memutuskan, menjauhkan diri. Dalam konteks sejarah sebagaimana yang Allah perintahkan kepada Rosulullah dan umatnya, hijrah adalah memutuskan, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan jahiliyah yang dilakukan masyarakat Mekkah sehingga menghalangi terwujudnya kemurnian Islam sehingga Rosulullah bersama para sahabat berpindah ke Madinah dengan tujuan mempertahankan dan mene- gakkan risalah Allah berupa akidah dan syari'at Islam. Adapun sebagian ulama' mengartikan bahwa hijrah adalah keluar dari kekufuran menuju keimanan.
Petunjuk dalil Qs.9: 20

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (٢٠)

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah paling tinggi derajatnya disisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”

Pada lafadz akhir Allah nyatakan “paling tinggi derajatnya disisi Allah dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”. Hal ini diperuntukkan bagi orang yang menepati:
1.    Kaedah Iman
2.    Kaedah Hijrah
3.    Jihad Dengan Harta dan Diri
Ketiga hal diatas tidak dapat dipisahkan. Barang siapa yang mampu menepati ketiga hal tersebut maka Allah akan memberikan janjinya. Bagaimana apabila hanya beriman tetapi tidak  melaksanakan hijrah ? Allah nyatakan dalam Qs.2:218



إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٢١٨)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah lalu berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Pada ayat ini ada dua pengamalan, yaitu
-    Orang yang beriman
-    Orang yang berhijrah dan berjihad
Dalam memahami hal tersebut bahwa orang yang beriman dan tidak menepati kaedah hijrah dan jihad, hanya semata-mata mengharap rahmat Allah. Dan Allah tegaskan kembali dalam Qs.8:72
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka sebelum mereka berhijrah (akan tetapi) jika mereka minta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

Berbeda dengan ayat yang Allah nyatakan dalam Qs.9:20. Hanya ada satu pengamalan yaitu orang yang beriman, berhijrah dan berjihad.
Inilah yang harus kita pahami, mengapa pada dua ayat yang menjelaskan tentang hijrah seolah-olah sama tetapi memiliki makna berbeda.

Tujuan Hijrah:
1.Menjaga Kesucian Islam(Qs.39:3)
Ingatlah hanya kepunyaan Allah Din yang bersih. Kepunyaan Allah adalah aturan yang bersih, bebas dari unsur kemusyrikan.
2.Pengkondisian Diri (Qs.59:9-10)
Mewujudkan rasa cinta kasih seperti halnya kehidupan berjama'ah kaum anshor dan muhajirin.
3.Memiliki Strategi Pengembangan Islam (Qs.49:7)
Dalam upaya menjalankan syariat Islam senantiasa mengikuti apa yang telah Allah tetapkan melalui bimbingan RosulNya.
4.Menyongsong Janji Allah (Qs.35:5)
Allah memberikan kepastian kepada seluruh manusia baik kafir ataupun mukmin bahwa janji Allah-lah yang paling benar. Dan salah satu yang sama-sama kita upayakan untuk menjemputnya adalah yang Allah terangkan dalam Qur'an antara lain : Qs.9:33, Qs.61:9, Qs.48:28.
Dan dijelaskan melalui Hadits Rasulullah riwayat muslim bahwa “ Daulah islam dipermukaan bumi ini sesuai dengan janji dan ketetapan Allah dan RasulNya”, atau keberlakuan hukum Allah diatas segalanya.

Hijrah adalah salah satu amal ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap mukmin guna menyongsong janji Allah.