Rabu, 03 April 2013

Nabi Adam a.s.

Sebelum Adam as tercipta, Allah telah menciptakan alam semesta beserta isinya, setelah itu diciptakan malaikat dari cahaya dan jin dari api yang sangat panas, barulah Allah berkehendak menciptakan manusia pertama yaitu Adam, sebagaimana dijelaskan didalam Al-qur’an surah Al-baqarah Ayat 30. Dari dialog dalam ayat tersebut tampak bahwa malaikat mempunyai kekhawatiran dengan makhluk yang akan Allah ciptakan adalah mahluk yang akan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah dalam perselisihan. Kekhawatiran malaikat disebabkan karna pada masa sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk dari bangsa jin yang mudah terhasut oleh bisikan syaiton sehingga mereka membuat kerusakan.

Nabi Adam diciptakan oleh Allah dari tanah liat yang kering dan lumpur hitam (Qs.15:26), kemudian dibentuk dengan bentuk yang sebaik-baiknya, setelah sempurna maka Allah meniupkan ruh kepadanya hingga dia menjadi hidup, hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya: "yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah" (Qs.32:7). Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :“Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari). Allah pun berkehendak menciptakan Hawa sebagai pendamping hidup Adam, yang pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan, hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya :“Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (Qs.36:36). Adapun proses kejadian penciptaan Hawa ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa' ayat 1 yaitu :“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak”.Kemudian Adam dan Hawa diizinkan oleh Allah untuk tinggal di jannah, tetapi jannah yang dihuni adam bukan jannah yang dijanjikan Allah untuk para mukmin, sebagaimana para mufassirin menjelaskan bahwa jannah yang dihuni nabi adam dan hawa adalah dataran tertinggi di bumi,lebih tepatnya di mount everest di daerah Nepal, karena jannah yang dijanjikan Allah itu adalah jannah yang tidak akan pernah ada larangannya, jannah yang tidak pernah dilihat, didengar, dan belum pernah dihuni oleh siapapun.

Di dalam Jannah, Allah memberikan karunia yang banyak sekali, semua yang di inginkan Adam dan Hawa tersedia disana, salah satunya berupa makanan yang banyak dan baik yang boleh dimakan oleh Adam dan Hawa, mereka boleh menikmati yang mana saja, kapan saja mereka suka, tetapi Allah melarang untuk mendekati sebuah pohon. Dari sekian banyak makanan dan pepohonan di jannah, hanya satu pohon yang tidak boleh didekati apalagi dimakan yaitu pohon/buah khuldi (Qs.2:35) (Qs.7:19). Ketika  Adam dan pasangannya sedang berjalan di kebun buah-buahan, iblis mempunyai kesempatan menjalankan sumpahnya untuk menyesatkan dan mengeluarkan Adam beserta Hawa dari jannah, iblis pun membisikkan kepada Adam  'wahai Adam, tampaknya kamu dan Isrtrimu sedang lapar dan haus? makanlah buah dihadapanmu itu, lihat warnanya begitu indah dan segar, baunya sangat harum tentu rasanya sangat lezat, namun iblis belum berhasil membujuk Adam,  Iblis mencoba lagi dengan membujuk Hawa. Iblis berkata 'hai Hawa mengapa Allah-mu tidak boleh memakan buah itu?, karena apabila buah itu dimakan maka akan menjadi malaikat dan kekal selamanya dijannah, demi Allah!(Qs.7:20-21), karena Hawa adalah seorang perempuan yang cenderung menggunakan perasaan sebagai dasar pemikiran sehingga membuatnya terpengaruh oleh bujukan iblis dan merayu Adam untuk memetik buah tersebut, sampai akhirnya Adam mendekati pohon itu dan memetik buahnya lalu mencicipinya, maka tampaklah aurat Adam dan Hawa, mulailah mereka menutupinya dengan dedaunan jannah. Lalu Allah menyeru kepada mereka berdua,'bukankah Aku telah melarang kalian untuk mendekati pohon itu(Qs.7:19) dan telah Ku katakan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua (Qs.20:117), sehingga Allah mengusir Adam dan Hawa dari surga untuk tinggal dibumi sampai batas waktu yang telah di tentukan (Qs.2:36) (Qs.20:123), kemudian Adam mengucapkan kalimat taubat karena telah terbujuk bisikan iblis sehingga melanggar aturan Allah, Allah yang Maha Pengampun menerima taubatnya (Qs.7:23), (Qs.2:37).
Maka tinggallah Adam dan Hawa dibumi, mereka diperintahkan untuk mengelola bumi sebagai  tempat mencari penghidupan, karena Allah telah menyediakan sumber daya alam untuk dikelola dan di manfaatkan seperlunya oleh manusia, disanalah manusia hidup dan mati (Qs.7:25). 

Maha Kuasa Allah memberikan keturunan kepada Nabi Adam as sampai saat ini sampai menjelang hari kiamat nanti,dan jelas pula bahwa keturunan Nabi adam yang berimanlah yang Allah pilih sebagai khalifah dan pewaris bumi Allah,sebagaimana yang telah dijelaskan pada Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 165 “kholaif Al-Ardhi” dan pada Al-Quran surat Al-Anbiya' ayat 105 “orang-orang sholeh pewaris bumi”. Namun belum berhenti sampai disini sumpahnya iblis kepada Allah untuk menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya, bahkan sampai hari kiamat nanti iblis akan tetap menjalankan misinya menyesatkan umat manusia. Maka dari itu manusia harus berhati-hati terhadap bisikan syaithon yang selalu mengintai setiap saat, tetapi Allah telah berjanji akan menyelamatkan dan memasukkan ke dalam jannah bagi yang mengikuti petunjuknya.QS.17:62-65