Minggu, 15 Juni 2014

USTADZ WAHADI (Ketua Umum YAP)


“Dalam hidup berjama'ah dengan latar belakang yang berbeda satu sama lain, sangat dibutuhkan sikap rendah hati dan terus bemusyawarah dalam memutuskan sesuatu”

        Alhamdulillah setelah pada edisi yang lalu tim redaksi telah membahas lebih dekat salah satu pengurus Yayasan AKUIS Pusat, maka pada edisi ini kami ingin mengenalkan lebih dekat  sosok ustadz Wahadi yang menjadi ketua Yayasan AKUIS Pusat.
Tim redaksi sengaja meminta waktu luang kepada Pak Wahadi, panggilan akrab beliau, untuk menanyakan sedikit pengalaman dan lika-liku hidup beliau selama perjalanan dan  sebagai pengurus YAP.

Berawal dari seorang pengurus masjid, yang masih minim ilmu-ilmu Islam karna kekurangan itu, menimbulkan ketertarikan pada kegiatan Islam dan senang berdiskusi kepada kiai-kiai. Lalu pada  awal 1993 pak Wahadi diajak oleh Alm Pak Asnawi, guru mengaji anak-anak beliau,  untuk mengikuti pengajian di Lemabang, dan pak Asnawi sudah terlebih dahulu menjadi jama'ah AKUIS sewaktu masih di Palembang. Awal pengajian di Lemabang hari Rabu malam Kamis dan hari Ahad di Sukajadi. Dan pengajian malam Kamis mulai dipindahkan ke Yayasan AKUIS Pusat yang menjadi agenda kajian kaderisasi. Semenjak itu Alhamdulillah beliau aktif di YAP ini sampai sekarang.

Sebelum mengikuti pengajian tadabbur al Qur-an di YAP ini, pak wahadi hanya memahami bahwa islam itu hanya menunaikan Lima rukun Islam, tetapi setelah dikaji ternyata membutuhkan langkah-langkah perjalanan menuju tegaknya daulah Islam, serta kehidupan berjama’ah yang diajarkan serta ditunjukkan langsung oleh pembina atas dasar Qur’an dan Sunnah menginspirasikan kepada beliau betapa indahnya seorang pribadi Muslim.

Ketika ditanya bagaimana sikap sebagai ketua YAP dengan yayasan ini sendiri, bapak dari empat anak ini mengutarakan, ”Sebagai ketua saya merasa berat atas amanah yang diberikan dengan batas kemampuan yang masih minim. Tetapi karena itu telah diamanahkan kepada saya, saya meyakinkan diri karena masih ada Pembina dan ikhwan-ikhwan yang lain untuk saling menopang dalam perjalanan Islam dan tetap dengan niatan hanya untuk mencari ridla Allah. Dalam hidup berjama'ah dengan latar belakang yang berbeda satu sama lain, sangat dibutuhkan sikap rendah hati dan terus bemusyawarah dalam memutuskan sesuatu.”.


Sebagai yayasan yang mengutamakan pendidikan dan dakwah, beliau menjelaskan bahwa pola yang harus dijalankan harus sesuai panduan Al Qur-an, yaitu memahami bahwa dakwah adalah kewajiban tiap individu bukan perintah siapa pun termasuk yayasan. YAP bukan Yayasan birokrasi yang membatasi pergerakan dan pengembangan tiap individu, tetapi yayasan yang terus mendorong setiap orang yang mempelajari Al Qur-an untuk terus mendakwakan Dinullah di Bumi Allah ini.


Profil 
Nama : Wahadi
Istri : Siti Mu’amalah
Alamat : Jl. Rajawali 2 Lrg. Melati 3 No. 1837 Sekip ujung, Palembang, Telp. 0711-811195











0 komentar:

Posting Komentar